Monday, December 26, 2016

Fakta Orang Terkaya Indonesia

IMPOSSIBLE IS NOTHING
 Klik Gambar Di Bawah

Dalam majalah Forbes terbaru, dirilis 50 orang. Namun di bawah ini saya hanya akan menampilkan 20 besar saja.

Daftar Orang Terkaya Indonesia 2016
1. R. Budi dan Michael Hartono (Group Djarum dan BCA) – Rp 230 triliun
2. Susilo Wonowidjojo dan Keluarga (Gudang Garam) – Rp 95 triliun
3. Anthoni Salim dan Keluarga (Salim Group) – Rp 76 triliun
4. Eka Tjipta Widjaja dan Keluarga (Sinar Mas) – Rp 75 triliun
5. Sri Prakash Lohia (Indorama) Rp 67 triliun
6. Chairul Tanjung (CT Corp) Rp 66 triliun
7. Boenjamin Setiawan dan Keluarga (Kalbe Farma) Rp 44 triliun
8. Tahir (Mayapada Group) Rp 41 triliun
9. Murdaya Poo (JIExpo Kemayoran & Cipta Murdaya Group) Rp 28 triliun
10. Mochtar Riady dan Keluarga (Lippo Group) Rp 25 triliun
11. Theodore Rachmat (Triputra & Adaro Group) Rp 24 triliun
12. Putera Sampoerna – Rp 24 triliun
13. Eddy Katuari (Wings) – Rp 23 triliun
14. Peter Sondakh (Rajawali Group) – Rp 22 triliun
15. Ciputra – 21 triliun
16. Sukanto Tanoto (Paper One Pulp) – Rp 20 triliun
17. Rusdi Kirana (Lion Air Group) – Rp 19 triliun
18. Martua Sitorus (Wilmar International) – Rp 19 triliun
19. Eddy Kusnadi Sariaatmadja (SCTV & Indosiar) – 18 triliun
20. Ciliandra Fangiono (First Resource) – Rp 18 triliun

Angka-angka kekayaan 20 ini memang menggetarkan. Bagi mereka harga tanah di Sudirman yang tembus Rp 250 juta per meter persegi sungguh bukan persoalan.

Ada 3 fakta mengejutkan yang bisa dipetik dari daftar 20 orang terkaya itu.

Super Rich Surprising Fact #1 : 90% dari 20 orang terkaya Indonesia adalah keturunan Tionghoa.

Benar, dari daftar di atas hanya 1 orang yang pengusaha pribumi yakni Chairul Tanjung. Satu lagi adalah keturunan India yakni Prakash Lohia (urutan 5). Bahkan Martua Sitorus (peringkat 18) bukan orang Batak. Dia warga China yang diberi kehormatan marga Batak.

Sisanya atau 90% orang terkaya di Indonesia adalah warga Tionghoa. Angka persentase ini juga berlaku untuk daftar 50 orang terkaya.

Fakta 90% orang terkaya di Indonesia adalah warga etnis Tionghoa adalah fakta yang amat menarik. Apalagi jika mengingat bahwa populasi mereka di Indonesia hanya sekitar 3%. Just incredible.

Melihat fakta fenomenal semacam itu, apa sebaiknya respon kita?

Saya tidak tahu dengan pikiran Anda, namun mungkin lebih bijak jika memilih respon seperti ini :  hmm, menarik faktanya. Bismilah saya akan belajar dari keunggulan mereka, dan bekerja keras supaya someday saya bisa sekaya mereka.

Think positive. Pelajari key success factors-nya dengan jernih, dan lalu berjuang untuk mereplikasi pencapaian yang amazing semacam itu.

Itulah mindset yang dulu mungkin juga dipegang oleh CT. Daripada protes dan menyalahkan situasi, dia bekerja keras, dan akhirnya membuktikan bisa masuk dalam daftar.

Prestasi yang amat impresif ini (3% populasi menduduki 90% orang terkaya se Indonesia) selayaknya memacu siapapun warga Indonesia untuk juga bisa seperti mereka. Berjuang agar menjadi “super tajir” dan mampu menyediakan ratusan ribu lapangan kerja buat sesama.

Super Rich Surprising Fact #2 : Mantan Calo Jadi Milioner

Dari daftar di atas, sebagian memang ada yang kaya karena warisan orang tua (contoh Anthony Salim dan Putra Sampoerna). Namun lebih banyak yang memulai dari nol dengan tenaga sendiri.

Eka Tjipta Wijaya memulai bisnisnya dengan cara yang sangat bersahaja : keliling sepeda di kota Makassar untuk jualan permen dan biskuit. Keliling naik sepeda ontel !! Kegigihan dan daya juang kelas dewa yang membuat dia jadi seperti sekarang.

CT memulai bisnisnya sejak mahasiswa dengan jualan buku dan fotocopy catatan kuliah. Lalu keliling menawarkan kepada teman-temannya. Dia merangkak dari bawah.

Namun yang paling mengejutkan adalah pendiri Lion Air. Mungkin tak banyak yang tahu, Rusdi Kirana memulai karir usahanya sebagai calo tiket di Bandara Halim pada tahun 80-an. Jalan keliling di sekitar bandar, menjajakan tiket kepada calon penumpang dengan baju dekil.

Pelan-pelan usahanya maju : dari calo keliling menjadi agen penjualan tiket. Lalu di tahun 2000 ia beli satu pesawat bekas. Dan kini ia punya 200 pesawat Boeing terbaru, dengan kekayaan 19 triliun.

Impossible is nothing.

Kegigihan dan daya juang adalah kunci. Meski memulai dari nol, Anda bisa sukses asal punya daya resiliensi dan percaya akan “keajaiban rezeki”.

Anda bisa menjadi milioner meski harus merangkak dari bawah : entah dari jualan biskuit sambil naik sepeda onthel, atau menjajakan tiket pesawat di jalanan berdebu kepada calon pelanggan.

Super Rich Surprising Fact #3 : 10% Menguasai 90%

50 orang yang mengisi daftar orang terkaya Indonesia itu mungkin menguasai hingga 90% aset ekonomi bisnis yang ada di tanah air.

Itu sejalan dengan prinsip Pareto : di dunia ini selalu terjadi kecenderungan 10 – 20% populasi akan mengkontrol 70 hingga 90% output.

Seperti biasa, orang dengan mentalitas miskin dan mindset negatif akan langsung bicara blah-blah tentang ketimpangan sosial, kesenjangan-lah dan aneka bullshit lainnya.

Mereka seperti biasa juga akan mengumpat : yang kaya makin kaya dan blah-blah lainnya.

Tak ada yang salah dengan aneka respon semacam itu.

Namun  apakah dengan memaki-maki kedaan, Anda akan menjadi milioner?  Rasanya tidak.
Ngomel-ngomel dan sok kritis (namun zero actions) hanya akan membuat nasib kita terus berkubang dalam kenestapaan yang kelam.

Sebaliknya, orang dengan mentalitas kaya dan mindset positif akan komen seperti ini : hmm, amat menarik 10% orang terkaya menguasai 90% aset ekonomi. Bismilah, saya akan berjuang supaya menjadi yang 10%.

Agar saya bisa lebih banyak berbagi harta kepada yang lebih membutuhkan Agar saya bisa memberikan dana 100 milyar untuk membiaya pendidikan anak-anak kurang mampu

Syukur Anda bisa seperti orang terkaya sedunia Bill Gates : yang akan mensedekahkan 99% kekayaannya untuk amal kemanusiaan.

Yang muram adalah saat melihat fakta 10% orang terkaya menguasai 90% aset ekonomi bisnis, acap yang muncul adalah komen nyinyir dan serba menyalahkan keaadaan

No. ORANG dengan MENTALITAS KAYA SELALU akan THINK POSITIVE and TAKE ACTIONS (bukan sekedar komplen)

Dia mungkin akan terus berjuang untuk mulai membangun imperium bisnis yang kokoh, membuat produk yang wow secara kreatif, demi menciptakan aliran rezeki yang masif dan mencetak ribuan lapangan kerja.

DEMIKIANLAH, 3 fakta mengejutkan yang layak dipetik dari daftar orang terkaya Indonesia 2016.

Be rich Be wealth creators be awesome

Sumber: Broadcast group WA oleh DIDIT.

Sunday, December 25, 2016

Komutasi (Commutation ) 

Tegangan Yang maksimum dari suatu belitan jangkar ( armature ) dapat diperoleh ketika sikat yang berhubungan dengan konduktor berada di tengah lintasan antar kutub. Hal Ini akan memungkin sebagian besar konduktor memotong lintasan medan magnetis dalam satu arah antar sikat  positif dan sikat negatif. Kedudukan sikat borstel ini disebut sebagai kedudukan netral beban. arus yang timbul pada gulungan jangkar berlawanan arah sebagaimana ditentukan perpindahan  coil berdasar gerakan dari satu kutub ke yang lain, sedangkan fungsi komutator menjaga aliran listrik tetap searah. Pembalikan arah arus ini dikenal sebagai komutasi. Komutator  bertindak sebagai suatu saklar untuk menjaga arus tetap  mengalir satu arah. Oleh karena itu, pembalikan arah arus yang tertunda menyebabkan suatu percepatan pada akhir periode pergantian, jika pembalikan belum selesai dilaksanakan, sikat melepas hubungan  dengan coil. Hal ini mengakibatkan terjadinya suatu busur api pada sikat.  Mengingat busur api adalah merugikan kerja  mesin maka harus dinetralkan. 

Reaksi jangkar 

Karena kawat jangkar dialiri arus hal ini mengakibatkan terbangkitnya medan magnet yang mengakibatkan terjadinya perlawanan terhadap  medan-utama. Penyimpangan ini  disebut reaksi jangkar. Gambar 13 menunjukkan MMF dan bentuk gelombang flux maknit  akibat terjadinya  reaksi jangkar; dan Gambar 14 menunjukkan efek kedua-duanya yang dikombinasikan. dalam hal ini  dapat dilihat reaksi jangkar yang  menyebabkan pergeseran flux. Dengan demikian  akan menghasilkan efek yang dapat merugikan pada kinerja mesin, mungkin mengakibatkan suatu flashover, yang mana  busur  api yang progresif dapat meluas dari sakat  positif ke sikat  negatif , dengan demikian  dapat mengakibatkan  terjadi hubungan singkat pada  terminal mesin.



Pergeseran Sikat (Brush Shifting)  

Dalam kaitan dengan komutasi, Satu metoda untuk mengurangi busur api yang tidak linier adalah dengan menggeser sikat menjauh dari kedudukan netral geometris. Sesaat  pergantian akan terjadi, coil yang digunakan  di bawah pengaruh suatu medan magnet yang  lemah  akan menghasilkan suatu tegangan Tegangan di coil, yang mempunyai arah melawan  tegangan induksi yang di akibatkan oleh perubahan arus. Oleh karena itu, tegangan ini akan membantu melawan  pembalikan arah  arus. 

Pada generator untuk mendapatkan komutasi yang baik, dilakukan  pergeseran sikat maju searah perputaran. Ini disebabkan  aliran  arus sama dengan arah voltase dan komutasi ditunda sampai sisi coil berada di bawah kutub yang berikutnya, Pada motor, pergeseran  sikat dilakukan melawan terhadap arah perputaran, sebab arah arus bertentangan dengan tegangan induksi. Besar pergeseran yang diperlukan tergantung pada besar beban pergeseran pada suatu beban tidak sama untuk beban yang lain. Pergeseran sikat dilakukan sebagai  akibat dari perubahan magnetisasi yang timbul dari reaksi jangkar.

Dengan kata lain, ketika sikat digeser, reaksi jangkar tidak akan hanya menyimpangkan medan-utama tetapi  juga secara langsung melawan  medan-utama . Ini akan mengakibatkan suatu pengurangan (dalam hal ini) perubahan  medan flux. yang berakibat lain terjadinya efek pada  sikat 
*bila digeser cukup jauh, adalah mungkin untuk mengurangi banyaknya kumparan  efektif sebab adanya perlawanan tegangan pada  masing-masing  sikat. 

Dengan meningkatnya beban di generator  reaksi jangkar akan bersifat merugikan sebab terjadi suatu penurunan tegangan yang  dihasilkan.

Jenis Mesin Arus Searah

MESIN ARUS SEARAH
Pada dasarnya mesin arus searah mempunyai prinsip kerja yang hampir sama dengan mesin arus bolak balik, hanya saja pada mesin arus searah dilengkapi komutator yang difungsikan untuk merubah tegangan bolak balik menjadi tegangan searah, pada mesin ini armatur berputar diantara medan maknit, dan belitan dari armatur dihubungkan pada komutator. Untuk menghubungkan armatur dengan bagian luar dilakukan melalui sikat karbon.

Mesin DC dikelompokkan menjadi beberapa bagian, pembagian dalam kelompok ini didasari dari cara penyambungan dan pemberian arus pada medan maknit penguat , pembagian ini diantaranya:
1. Mesin DC dengan penguat terpisah.
2. Mesin DC shunt.
3. Mesin DC seri
4. Mesin DC kompon.

Motor DC ini digunakan untuk menghasilkan daya mekanis yang berupa putaran dengan iput berupa tegangan yang dihasilkan dari sumber tegangan DC, pemakaian motor ini sering kita temukan pada perangkat yang memerlukan pengaturan kecepatan putaran yang  cukup liniair.

1. Motor DC dengan Penguat Terpisah 
Pada motor jenis ini besar fluks maknit tidak tergantung pada perubahan pembebanan motor, sehingga nilai fluk maknit pada penguat medan konstan. Sedang besar pembebanan pada motor akan mempengaruhi perubahan pada arus armatur, yang akan mengakibatkan perubahan pada putaran motor. 
E = V - Ia. Ra

2. Motor DC dengan Penguat Shunt 
Pada motor shunt penguat medan dipasang langsung paralel dengan sumber tegangan, sehingga besar arus penguat medan akan konstan, demikian juga fluks yang dibangkitkan.

E = V – Ia.Ra 
Ia = I - If 

3. Motor DC dengan Penguat Seri 
Pada kondisi motor tanpa beban, arus penguat medan sangat kecil sehingga fluks yang terbangkit juga kecil, sehingga dihasilkan kecepatan yang tinggi. Tetapi saat motor berbeban arus penguat medan juga sama besarnya dengan arus pada armatur, sehingga putaran motor turun secara drastis.

E = V - Ia (Ra + Rs) 

4. Motor DC dengan Penguat Kompon 
Pada motor dengan sistim ini biasanya digunakan pada beban yang sering mengalami
perubahan secara mendadak. 


Sumber: ismuj@scient.com



Saturday, December 24, 2016

Pengujian Solar Panel (solar cell) - Part 3 (Hasil Uji dan Analisa)

1.        Data Hasil Pengujian
Tanggal : 12 Oktober 2015                                  Kemiringan panel polycristalline : 15oC
Lokasi :    Rooftop Gedung Quantum FTUI                   Voc = 4,6 volt; Isc = 5,4 ampere
Time
T (oC)
Irradiance-METEON (W/m3)
Irradiance-TES 1323R  (W/m3)
Voc (volt)
Isc (Amp)
Keterangan
08.50
46,8
623
815
38,91
3,05

09.00
48,2
660
815
38,92
3,33

09.10
49,2
700
873
38,88
3,54

09.20
51,4
718
915
38,7
3,7

09.30
52,0
254
307
36,81
1,61
Langit berawan
09.40
46,8
802
-
38,84
0,36
6 sel ditutup (horizontal)
09.45
47,2
810
-
28,87
4,07
32 sel ditutup (vertikal)


6 sel sisi bawah ditutup material isolasi solid (horizontal)


24 sel sisi atas ditutup material isolasi solid (vertikal)

Time
T (oC)
Irradiance-METEON (W/m3)
Irradiance-TES 1323R  (W/m3)
Voc (volt)
Isc (Amp)
Keterangan
-
52,2
810
-
38,08
0,01
6 sel ditutup (horizontal)
-
53
820
-
39,22
4,11
1 sel ditutup (diameter ± 0,5 cm)
-
52,5
823
-
38,9
0,01
4 sel ditutup di sisi tengah
-
51,2
844
-
38,85
1,6
Bayangan orang menutup 6 sel sisi bawah
-
44,3
825
-
20,1
3,7
Tanpa reflektor
-
44,5
1086
-
20,1
4,8
Dengan reflektor


6 sel sisi atas ditutup material isolasi solid (horizontal)


1 sel ditutup (diameter ± 0,5 cm)


Simulasi dengan reflektor


Bayangan Orang


4 sel ditutup di sisi tengah


1.        Analisa
1.1  Pengaruh posisi matahari terhadap irradiance pada pyranometer
Nilai irradiance sangat dipengaruhi oleh sudut panel terhadap posisi matahari. Hal ini mengakibatkan perbedaan nilai irradiance yang diterima panel sel surya pada pagi, siang dan sore hari.
Berikut grafik pengaruh besarnya irradince terhadap waktu (posisi matahari).

Gambar 5.1 Grafik Irradiance terhadap perubahan waktu (posisi matahari)

Grafik 5.1 menunjukkan terdapat dua alat pyranometer atau surya power meter, yaitu METEON dan TES 1323R. Kedua alat tersebut ditempatkan pada posisi tegak lurus terhadap bumi dan saling berdekatan. Dari grafik tersebut dapat kita lihat kedua alat tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, walaupun mempunyai fungsi yang sama. METEON menunjukkan nilai irradiance yang diterima lebih kecil dibandingkan TES 1323R.
Akan tetapi, jika dilihat dari kedua grafik tersebut, kedua alat tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama. Dimana keduanya menunjukkan nilai irradiance semakin tinggi pada kondisi yang semakin panas (siang hari).
Pada pukul 09.30 WIB, terdapat penurunan nilai irradiance yang cukp signifikan hingga 200-300 W/m3. Hal ini dikarenakan pada saat pengambilan data pada waktu itu, kondisi langit dalam keadaan berawan dan matahari tertutup oleh awan. Irradiance yang diterima kedua pyranometer tersebut juga kecil.
Selanjutnya, setelah pukul 09.30 WIB, pengamatan nilai irradiance difokuskan hanya pada satu pyranometer, yaitu METEON. Nilai irradiance juga semakin tinggi pada 20 menit berikutnya.
1.2  Pengaruh irradiance terhadap tegangan dan arus
Besarnya nilai irradiance akan mempengaruhi besarnya tegangan dan arus yang dihasilkan. Berikut grafik perubahan irradiance terhadap tegangan dan arus :

Grafik 5.2 Perubahan tegangan dan arus dipengaruhi irradiance

Grafik 5.2 menunjukkan kecenderungan tegangan stabil dari awal pengambilan pukul 08.50 WIB hingga 09.20 , yaitu berkisar antara 38-39 Vdc. Terjadi penurunan tegangan pada pukul 09.30, dimana pada saat pengambilan data matahari tertutup oleh awan, sehingga besarnya nilai irradiance juga rendah. Untuk lebih jelasnya lihat pada grafik 5.3 berikut :

Grafik 5.3 Perubahan tegangan terhadap irradiance


Grafik 5.4 Perubahan arus terhadap irradiance

Nilai arus juga ikut dipengaruhi oleh besarnya irradiance yang diterima panel photovoltaic. Saat kondisi matahari tertutup matahari, besarnya nilai irradiance turun menjadi 254 W/m3. Kondisi tersebut diikuti pula penurunan nilai arus yang dihasilkan.

1.3  Pengaruh material solid yang menutupi permukaan panel photovoltaic
Pada pukul 09.40, dilakukan pengujian dengan menutup permukaan photovoltaic sisi bawah (6 sel) dengan material solid. Dari grafik 5.4 diketahui nilai arus turun secara signifikan menjadi 0,36 A. Hal tersebut menunjukkan adanya rangkaian yang terputus dari modul tersebut, akibat adanya blocking sel pada sisi bawah. Akan tetapi hal ini tidak berpengaruh pada tegangan, dimana nilai tegangan tetap stabil pada 38 Vdc.

Berbeda pada saat 24 sel sisi vertikal yang ditutup pada pukul 09.45, nilai tegangan drop dan arus makin tinggi. 

Grafik 5.5 Tegangan dan arus dipengaruhi blocking dan shading

Shading yang dilakukan di lokasi yang berbeda pada modul panel sel surya, akan mengahasilkan karakteristik yang berbeda pula.
Pada saat irradiance 810 W/m3 dan 823 W/m3, shading berupa penutupan sel horizontal pada sisi atas modul dan sebagian sel posisi horizontal pada bagian tengah modul. Dimana nilai arus yang dihasilkan adalah mendekati 0 A, sedangkan tegangan masih stabil pada 38 Vdc. Shading ini mempunyai kesamaan karakteristik pada saat penutupan pada sisi bawah panel.
Berikutnya, pada saat irradiance 820 W/m3, shading yang diberikan hanya dengan batu kerikil dengan diameter ± 0,5 cm. Shading ini diibaratkan sebagai kotoran burung yang menutupi sel panel PV. Hal ini tidak mempengaruhi nilai tegangan maupun arus yang dihasilkan oleh panel, dimana arus dan tegangan masih normal seperti pada kondisi bersih dari shading.
Shading yang terakhir adalah pada irradiance 844 W/m3, terjadi sedikit perbedaan arus yang dihasilkan, yaitu 1,6 A. Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa shading bayangan manusia tidak sepenuhnya memutus rangkaian pada panel. Masih terdapat irradiance yang diterima sel untuk menghasilkan arus sebesar 1,6 A.

1.4  Pengaruh Reflektor
Reflektor mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap radiasi yang diterima oleh sel. Dapat kita lihat pengaruh dari reflektor pada grafik berikut :

Grafik 5.6 Pengaruh reflektor terhadap irradiance

Pada kondisi tanpa reflektor, irradiance yang ditangkap oleh sel adalah 825 W/m3. Sedangkan saat diberikan reflektor, terjadi kenaikan nilai irradiance yang cukup besar hingga mencapai 1086 W/m3. Hal ini juga mempengaruhi besarnya arus dan tegangan yang dihasilkan, dimana keduanya menaiki kenaikan akibat dari kenaikan irradiance.

2.        Kesimpulan
1.      Besarnya tegangan dan arus yang dihasilkan panel sel surya dipengaruhi oleh besarnya irradiance yang diterima oleh sel. Semakin tegak lurus sudut matahari terhadap permukaan sel surya, semakin besar nilai irradiance yang diterima sel surya tersebut.
2.      Temperatur pada panel mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan panel sel surya. Semakin tinggi temeperatur akaa menjadikan turun.
3.      Bayangan yang menutupi sebagian permukaan sel surya akan sangat mempengaruhi output tegangan maupun arus, walaupun nilai irradiance tinggi.
4.      Reflektor membantu meningkatkan nilai irradiance yang diterima panel, sehingga tegangan dan arus yang dihasilkan bisa lebih maksimal dibandingkan tanpa reflektor.