Kualitas daya listrik
menjadi sangat penting untuk diperhatikan, ketika semakin sensitifnya suatu
peralatan baik di industri maupun di rumah tangga, kualitas daya listrik
menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan
kerusakan-kerusakan peralatan sensitif tersebut.
Beban-beban non-linier
juga menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas daya listrik.
Beban tersebut merupakan sumber harmonik yang dapat menurunkan kualitas daya
listrik. Beban non-linier adalah beban dimana bentuk gelombang keluarannya
tidak sebanding dalam setiap setengah siklus, sehingga gelombang keluaran arus
dan tegangannya tidak sama dengan gelombang masukannya (mengalami distorsi).
Gambar 1. Gelombang Arus dan Tegangan
Identifikasi kualitas daya
listrik perlu dilakukan untuk melakukan perbaikan atau peningkatan kualitas
daya. Beberapa permasalahan pada kualitas daya listrik antara lain :
·
Tegangan
Turun (Voltage Dip)
Penurunan nilai tegangan RMS pada kisaran 10-90%
dalam kurun waktu antara 0,5 siklus hingga kurang dari satu menit. Penyebab
kejadian ini antara lain adanya kenaikan beban atau pengasutan motor kapasitas
besar.
Gejala ini berakibat pada terganggunya rangkaian
sensing pada komputer dan kontrol, serta terdapat beberapa peralatan yang tidak
dapat bekerja.
·
Tegangan
Swell
Peningkatan nilai tegangan RMS pada kisaran 110-180%
dalam kurun waktu antara 0,5 siklus hingga kurang dari satu menit. Penyebab
kejadian ini antara lain kegagalan sistem, switching loads dan switching
kapasitor.
Akibat dari gejala swell adalah rusaknya peralatan
karena kegagalan isolasi.
·
Transien
Penyimpangan sesaat yang tidak diinginkan dari
tegangan supplya atau arus beban.
·
Harmonik
Merupakan distorsi sinusoidal periodik tegangan
suplai atau arus beban yang disebabkan oleh beban non linier.
Akibat dari distorsi harmonik adalah overheating
pada motor berbeban, gangguan pada relai, dan rusaknya isolasi.
·
Distorsi
Tegangan
Bentuk gelombang arus mengandung distorsi periodik
yang bersifat sinusoidal, yang tidak merupakan kelipatan bilangan bulat dari
frekuensi pasokan mendasar.
·
Flicker
Istilah yng digunakan untuk menggambarkan efek
visual variasi tegangan kecil pada peralatan pecahayaan tegangan listrik.Rentang
frekuensi gangguan yang mempengaruhi perlatan pencahayaan , yang terdeteksi
mata manusia adalah 1-30 Hz.
·
Ketidakseimbangan
Tegangan
Adanya perbedaan tegangan pada masing-masing phasa
pada sisem tiga phasa, dimana sudut normal antar phase adalah 120o.
Akibat dari ketidakseimbangan tegangan adalah
timbul overheating pada perlatan tiga phasa.
·
Deviasi
frekuensi
Variasi frekuensi dari frekuensi pasokan nominal,
di atas atau di bawah tingkat yang telah ditentukan, biasanya ± 0,1 %.
·
Gangguan
Transien
Didefinisikan sebagai penurunan tegangan suplai
atau arus beban, ke tingkat yang kurang dari 10 % dalam waktu yang tidak lebih
dari 1 menit. Kegagalan dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kegagalan
peralatan sistem atau kerusakan control dan proteksi.
·
Outage
Gangguan yang memiliki durasi lebih dari satu
menit. Akibat dari gejala outage adalah peralatan shutdown atau tidak bekerja.
To be continue......
No comments:
Post a Comment