Monday, January 2, 2017

Pengaruh Kualitas Daya Listrik Pada Industri

Pengaruh kualitas daya pada sektor industri sangat berpengaruh pada aspek operasi industri.
·         Loss Produksi
Setiap kali produksi terganggu oleh adanya kualitas daya yang buruk, akan berakibat pada hasil produksi yang buruk atau tidak sempurna, sehingga tidak dapat dijual dan menyebabkan kerugian dari segi bisnis.
·         Gangguan Manufaktur
Proses manufaktur yang terganggu, mengakibatkan tidak maksimalnya performa mesin untuk menghasilkan proses produksi. Hal ini mengakibatkan kualitas produk dan kuantitas yang dihasilkan berkurang atau tidak sesuai dengan target yang telah direncanakan.
·         Hilangnya Pendapatan
Adanya gangguan pada proses manufaktur dapat mempengaruhi hasil penjualan karena jadwal produksi yang tidak sesuai perencanaan.
·         Biaya Produktivitas
Tenaga kerja menganggur karena adanya gangguan, membersihkan area operasi, atau pemeliharaan korektif dan pengalihan sumber daya, yang mana menurunkan produktivitas dan meningkatkan biaya untuk hal tersebut.
·         Daya Saing Menurun
Gangguan pada kualitas daya mempengaruhi ketidak puasan konsumen dikarenakan produksi yang tidak maksimal, sehingga menurunkan daya saing bagi manufaktur tersebut.
·         Kehilangan Peluang
Gangguan pada produksi mengakibatkan hilangnya peluang dalam penjualan, pertama produk baru tidak bisa diluncurkan pada waktunya, kedua penjualan terhadap produk dengan permintaan tinggi tidak dapat terpenuhi secara maksimal.
·         Produk Rusak
Gangguan kualitas daya terkadang mempengaruhi hasil akhir dari produk yang rusak. Kerusakan produksi menjadikan bertambahnya biaya untuk bahan produksi
·         Energi Terbuang
Adanya gangguan pada kualitas daya menjadikan banyaknya energi yang terbuang, karena harus mengulang kembali proses produksi dari awal.
·         Menurunkan umur peralatan

Energi yang besar, kecepatan kenaikan dan waktu transien dapat mengakibatkan kerusakan rangkaian elektronik, bahkan menjadikan motor dan trafo menjadi overstress dan memperpendek umur peralatan tersebut.

Harmonisa merupakan fenomena dimana bentuk gelombang pada frekuensi-frekuensi tinggi merupakan kelipatan dari frekuensi dasarnya, seperti 100Hz, 150Hz, 200Hz, dan seterusnya, yang dapat mengganggu suplai daya listrik pada frekuensi dasarnya (50Hz). Bentuk gelombang arus maupun tegangan yang idealnya adalah sinusoidal murni, akan menjadi cacat akibat distorsi harmonisa yang terjadi.

Tingkat harmonisa yang melewati standar dapat menyebabkan terjadinya peningkatan panas pada peralatan. Bahkan pada kondisi terburuk dapat terjadi gangguan (hanging up), bahkan kerusakan permanen pada beberapa peralatan elektronik yang sensitif.

TABEL 1. Standar distorsi harmonisa (IEEE)
    
Batas Tegangan Distorsi
Tegangan Bus V pada PCC
Individual harmonic (%)
Total Harmonic Distorion THD (%)
V ≤ 1,0 kV
5,0
8,0
1 kV ≤ V ≤ 69 kV
3,0
5,0
69 kV < V ≤ 161 kV
1,5
2,5
161 kV < V
1,0
1,5
Batas Arus Distorsi (120 V – 69 kV)
Ihs / IL
T H D
< 20*
5,0
20 - 50
8,0
50 - 100
12,0
100 - 1000
15,0
‘> 1000
20,0
*Seluruh perlengkapan pembangkitan daya dibatasi pada nilai arus distorsi ini, tanpa melihat nilai sebenarnya dari Ihs / IL
Ihs = arus hubung singkat maksimum; IL = arus beban maksimum

No comments:

Post a Comment